Kisah Perjuangan Hidup Giannis Antetokounmpo

      Giannis Sina Ugo Adetokunbo atau yang kerap dipanggil Giannis Antetokounmpo lahir pada 6 Desember 1994 di Athena, Yunani, ia dikenal dengan julukan "The Greek Freak." saat bermain di NBA(National Basketball Association). Giannis tdak memiliki darah asli Yunani melainkan ia keturunan imigran Nigeria. Masa kecil Giannis Antetokounmpo diwarnai oleh tantangan dan perjuangan.  Ia merupakan anak ke empat dari lima bersaudara. Kedua orang tuanya pergi meninggalkan Nigeria beserta 1 anaknya yang dititipkan pada kakek nenek Giannis. Orang tuanya, Charles dan Veronica Antetokounmpo, adalah imigran Nigeria yang mencari kehidupan yang lebih baik di Yunani. 

    Masa kecilnya yang sulit dan penuh tantangan membentuk karakter Giannis. Dia belajar untuk tidak pernah menyerah dan selalu berusaha keras dalam segala hal yang dia lakukan. Pengalaman ini juga membantunya mengembangkan sikap rendah hati dan menghargai setiap peluang yang datang dalam hidupnya.

  Kehidupan mereka penuh dengan keterbatasan ekonomi, dan keluarga tersebut sering kali berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar. Kedua orang tua Giannis merupakan atlet,sang ayah Charles Antetokounmpo merupakan atlet sepak bola liga Nigeria dan Ibunya Veronica Antetokounmpo merupakan atlet olahraga volley. Giannis tumbuh dalam lingkungan yang keras dan penuh kekurangan. Mereka tinggal dalam kondisi tempat tinggal yang sederhana dan sempit, yang sering kali menjadi tempat untuk tidur bersama semua anggota keluarga. Meskipun dihadapkan dengan keterbatasan tersebut, Giannis dan saudara-saudaranya tetap berusaha keras untuk mengatasi situasi sulit mereka. 

Sumber: https://www.basketballnetwork.net/latest-news/giannis-antetokounmpo-reveals-allen-iverson-as-his-idol
Giannis sewaktu masih anak - anak


   Sejak usia muda, Giannis menunjukkan minat dan bakat dalam olahraga, terutama dalam bola basket. Dia dan saudara-saudaranya sering bermain di jalanan Athena, menggunakan peralatan yang sederhana. Kekurangan mereka dalam peralatan atau fasilitas tidak pernah menghentikan semangat dan dedikasi Giannis untuk bermain bola basket. Ketika Giannis semakin tertarik pada bola basket, ia dan saudara-saudaranya menghadapi tantangan dalam mengakses fasilitas olahraga yang memadai. Meskipun demikian, semangat tak kenal lelah dan tekad untuk bermain lebih baik terus menggerakkan mereka maju.

ketika bermain di jalanan tidak lagi cukup, Giannis bergabung dengan klub Filathlitikos, di mana dia mendapatkan pelatihan yang lebih terstruktur dan kesempatan untuk mengembangkan keterampilannya lebih lanjut. Minat Giannis dalam bola basket berkembang pesat, dan dia dengan cepat menunjukkan potensi luar biasa dalam permainan tersebut. Pada usia muda, Giannis bergabung dengan klub Filathlitikos, tempat dia mulai mengejar mimpi untuk menjadi pemain bola basket profesional. Ia dilihat oleh para pencari bakat dan dinilai memiliki 2 kemungkinan yaitu mengembang potensi nya dan menjadi pemain hebat atau akan tetap biasa - biasa saja dan duduk di bangku cadangan selamanya. Agen dari Giannis menyarankan untuk bergabung ke salah satu klub di spanyol di karenakan klub itu mencari pemain untuk di cobakan di draft NBA, Giannis sempat ragu karena ia bukan warga negara Yunani walaupun besar di Yunani dikarenakan kedua orang tuanya merupakan imigran gelap tetapi agen dari Giannis tetap menyarankan untuk bergabung ke klub itu karena liga basket Spanyol lebih mementingkan prestasi dan bisnis dibandingkan masa lalu pemain.

Perjuangan Giannis menuju profesionalisme juga menjadi cerminan nilai-nilai keluarganya, di mana kerja keras, ketekunan, dan saling mendukung adalah hal-hal yang sangat dijunjung tinggi. Melalui kisah masa kecilnya yang penuh tantangan, Giannis tidak hanya membangun keterampilan bola basket yang luar biasa, tetapi juga karakter yang kuat dan tekad yang tak tergoyahkan. Walaupun banyak yang meragukan kemampuan Giannis bersaing di level NBA ia tetap berjuang untuk melakukan yang terbaik.

Giannis Muda

                Setelah bertahun - tahun lamanya ia berlatih ia akhirnya dapat bermain di NBA(National Basketball Association). Giannis terpilih di urutan draft-pick ke 15 oleh Milwaukee Bucks, Giannis masuk ke NBA pada umur 20 tahun. Pada masa rookienya ia menyumbangkan 6.8 Points Per game dan 4.4 Rebound per game Untuk teamnya. Giannis berposisi sebagai Forward, untuk orang seukurannya(2.11 meter) ia memiliki kemampuan dribble yang lumayan bagus, biasanya untuk orang seukurannya memiliki kemampuan dribble yang buruk. Di musim ketiganya ia memiliki Breakout(musim berkembangnya pemain secara tiba tiba) ia mencatatkan 16.9 points per game.

                    
Sumber: https://madison365.com/killer-smile-giannis-antetokounmpo-become-bad-man/young-giannis/
Masa-masa awal Giannis di NBA

                Pada musim awal karirnya Giannis  memenangkan penghargaan Most Improved Player (Pemain yang Paling Berkembang) dan terpilih dalam partisipasi Rising Stars Challenge di ajang NBA All-Star Weekend yang berlokasi di New Orleans, Giannis juga terpilih dalam 2013–14 NBA All-Rookie second team

               Pada musim 2016-2017, Giannis memperpanjang kontrak selama 4 tahun. Pada musim ini Giannis menjadi satu - satunya pemain offense terbaik di Milwaukee Bucks, dikarenakan banyak pemain hebat di Bucks yang cedera. Giannis dan Bucks juga berhasil menundukan tim - tim papan atas pada saat regular sesason. Desember 2016 juga merupakan tahun Giannis berdebut di NBA ALL - STAR. Giannis dan Bucks berhasil masuk ke Babak playoff, namun sangat disayangkan dimana Bucks kalah dengan tim papan atas yaitu Toronto Raptors dalam 6 game (4-2) di Ronde pertama. 
                    
                 Pada musim 2017-2018 Giannis tersingkirkan pada ronde pertama pada playoff oleh Boston Celtic dalam 7 game(4-3). Giannis memulai 2018-2019 dengan performa luar biasa ia dinobatkan sebagai Most Valuable Player (MVP), namun Giannis dan Bucks tetap harus menerima kekalahan dari Toronto Raptors di babak playoff ronde ke 3 atau final conference dalam 6 game (4-2). Pada musim 2019-2020 Giannis dan Bucks berhasil menduduki peringkat 1 pada regular season dan Giannis mendapatkan gelar Most Valuable Player (MVP) yang kedua serta mendapatkan nominasi Defensive Player Of The Year (DPOY). Musim 2019-2020 sangatlah mengagetkan para fans NBA dikarenakan Bucks yang digadang - gadang menjadi juara kalah pada tim biasa saja yang dipimpin  Jimmy Butler dan juga Bam Adebayo yaitu Miami Heat . Giannis kalah pada 5 game (4-1) di ronde kedua pada babak playoff.

Pidato Giannis saat memenangkan Gelar MVP pada Musim 2018 - 2019

               Pada musim 2020 - 2021 NBA mengalami kendala karena Covid-19,tetapi regular season tetap berlajut. Giannis dan Bucks selama regular season menunjukan bahwa mereka dapat menjadi kandidat juara paling menyakinkan dengan 46 kemenangan dan 26 kekalahan yang artinya menduduki posisi nomor 3 dalam konferensi timur. Babak Playoff tahun ini pada Ronde - 1 ia akan melawan Miami Heat dan menang dalam 4 game (4-0) oleh karena itu berhasil lolos ke Ronde-2.  Ronde-2 Giannis dan Bucks bertemu tim kuat yaitu Brooklyn Nets yang dibintangi Kevin Durant dan kyrie Irving. Giannis dan Bucks Menang tipis dari Brooklyn Nets dalam 7 game (4-3). Giannis dan Bucks melaju ke Ronde-3 melawan Atlanta Hawks yang dipimpin Trae Young, Giannis dan Bucks menang dalam 6 game (4-2) dan karena itu pada pertama kalinya Giannis berhasil melaju hingga NBA FINAL. Di Final ia bertemu dengan Phoenix Suns yang dipimpin Devin Booker dan Chris Paul. Giannis pada akhirnya setelah bekerja keras selama bertahun-tahun akhirnya terbayar kan, Giannis dan Bucks berhasil memenangkan kan gelar juara setelah 50 tahun lamanya, Bucks memenangkan Ronde final dalam 6 game (4-2), pada game 6 Giannis mencetak 50 poin menjadikan Giannis menjadi Finals MVP. Para fans Bucks pada waktu itu sangat lah senang mereka mengadakan parade yang sangat besar dan meriah. 

Menit - menit akhir Milwaukee Bucks memenangkan gelar juara

               Musim 2021-2022 Giannis dan Bucks berkeinginan untuk back-to-back champion oleh karena itu Giannis dan Bucks mencatatkan 51 kemenangan dan 31 kekalahan yang artinya menempatkan Milwaukee Bucks di nomor 3 konferensi timur dibawah Miami Heat dan Boston Celtic. Bucks berhasil lolos ke babak playoff dan melawan Chicago Bulls pada Ronde-1, Milwaukee berhasil mengalahkan Chicago Bulls dalam 5 game (4-1) dan melaju ke Ronde 2 melawan Boston Celtics. Milwaukee Bucks kalah tipis dari Boston Celtics dalam 7 game (4-3). Pada musim 2022-2023 Bucks juga mencatatkan record fantastis yaitu 58 kemenangan dan 24 kekalahan yang artinya menempatkan milwaukee Bucks di Nomor 1 konferensi timur serta lolos ke babak playoff. Di babak playoff hal tidak terbayangkan terjadi, Milwaukee Bucks kalah pada Miami Heat yang merupakan tim papan bawah dalam 5 game (4-1) yang dipimpin Jimmy Butler dan Bam Adebayo, Giannis yang mengecewakan para media dan fans di interview mengapa ia gagal tembus Ronde-1.

Pernyataan Giannis setelah kalah telak oleh tim papan bawah

Saat Giannis Bermain di NBA ia telah memenangkan:

  1. NBA champion (2021)
  2. NBA Finals MVP (2021)
  3. 2× NBA Most Valuable Player (2019, 2020)
  4. 7× NBA All-Star (2017–2023)
  5. NBA All-Star Game MVP (2021)
  6. 5× All-NBA First Team (2019–2023)
  7. 2× All-NBA Second Team (2017, 2018)
  8. NBA Defensive Player of the Year (2020)
  9. 4× NBA All-Defensive First Team (2019–2022)
  10. NBA All-Defensive Second Team (2017)
  11. NBA Most Improved Player (2017)
  12. NBA All-Rookie Second Team (2014)
  13. NBA 75th Anniversary Team






Posted by: Guan 9A/08










Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Surjan Pakaian Tradisional Jogja